Love invite ( Marlina )
By idaffiranu, S.Pd
Tring-tring…terdengar olehku pesan masuk dari Blacberry-ku. Ku lihat ada
sebuah pesan invite dari seseorang, sebuah undangan pertemanan dari seseorang
yang bernama “Marlina”. Yakinku itu pasti seorang wanita. Tanpa basa basi
langsung ku aceept saja, kebetulan aku juga sedang sibuk mengajar siang itu. Perkenalkan
dulu aku Idaf, umurku 23 tahun dan sekarang aku bekerja di sebuah sekolah
swasta terkenal di Tanjungpinang.
Kembali ke awal, setelah kejadian sebelumnya…tepatnya 2 hari tlah
berlalu, Marlina mengirimkan sebuah pesan lewat BBM, “Hai, salam kenal”,
katanya. Aku juga membalasnya “hai juga”, salam kembali. Setelah malam itu aku
dan marlina jadi sering BBM’an, kadang tak sadar larut malam sudah menghampiri
obrolan kami berdua. Menurutku marlina seorang gadis yang ramah dan cantik, itu
dapat kulihat dari cara bicaranya dan Display fotonya di BBM.
Tak sadar, hampir dua minggu marlina menjadi teman teman curhat
terbaikku, kadang segala masalah yang ku hadapi ku ceritakan padanya. Malam minggu
ini, aku ingin sekali bertemu dengannya, karena kami belum pernah berjumpa sama
sekali. Aku pun mengirimkan pesan padanya, “Lin? Mlmming ada acara?, daf mau
ajak kamu ketemuan”, tanyaku. Tapi hamper 1 jam aku menunggu balasan yg tidak
kunjung dating, pikirku mungkin iya sibuk atau lelah dalam kegiatannya. Tiba-tiba
BB ku berbunyi, ku lihat ada sebuah balasan pesan darinya.
“hai daf, Cortel baru bls nih. Tadi lin sibuk bantuin tante ngpack
barang di rumahnya,”jawabnya.
“mlminggu ini ya mau ketemuan? Dmn n jam brp?”, tanyanya.
“Jam 7.30 kamu tunggu di taman dekat kolam ya, entr aku jemput kamu di
sana”,balasku.
“ok deh ^-^”. Balasnya dengan sebuah icon senyum yg membuat hatiku
berdebar.
Malam minggu yang ditunggu akhirnya tiba. Aku mulai bersiap-siap bertemu
dengannya, tak lupa dandan seganteng mungkin untuknya..hehehe karena ku ingin
jadi pertemuan terbaik selama aku berteman dengannya. Pas pukul 19.00 aku bergerak
dari rumah dengan Jupiter mx ku yang telah bersih kumandikan tadi sore. Tak sampai
20 menit aku telah sampai di tempat yang kutentukan dengan lina, sebuah taman
dan ditengahnya terhampar kolam yang cukup luas. Di bawah beberapa pohon rimbun
aku memarkirkan motorku dan menuju ke sebuah kursi kayu di tepi kolam.
Sambil menunggu kedatangannya, aku melihat sekeliling taman. Ku lihat
ramai juga muda mudi yang berkencan dengan pasangan mereka masing-masing. Ku lihat
jam tanganku menunjukan Jam 19.35, lewat 5 menit dari waktu yang kami sepakati.
Aku sedikit gelisah, gelisah kalau dia tak jadi datang malam ini.
Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundakku diikuti sebuah suara,
“Daf”, panggilnya.
“eh iya”, jawabku dengan setengah terkejut.
“udah lama ya datangnya, tanyanya.
“lumayan sih”, jawabku sambil terpesona melihat seorang wanita cantik yg
tengah berdiri di depanku. Serasa tak percaya apa yang ku lihat, aku sedikit terpaku
sehingga sedikit melamun.
“hai, kok diam”, tanyanya heran.
“hem maaf, kamu cantik bener…lebih cantik dari yang difoto”, jawabku
polos.
Dia hanya tersenyum dengan bibir indah dan sipit matanya yang membuatku
serasa bertemu bidadari. Setelah berkenalan
sekitar 5 menit aku bergegas mengajaknya ke sebuah rumah makan favoritku. Sambil
OTW kami saling bertanya jawab, seperti pengacara dan terdakwa eheheheh.
Tak sampai 10 menit aku sampai di Prata Roy tempat makan favoritku,
selain enak harganya juga pas di dompet. Kami berdua langsung menuju ke sebuah
meja diikuti seorang pelayan. Setelah duduk pelayan td menawarkan sejumlah
makanan dan minuman. Akhirnya sepakat kami berdua memesan prata isi daging dan the
tarik dingin special.
Aku masih terheran, beruntung banget sih aku bisa berkenalan dengan
seorang gadis manis dan ramah seperti dia, kataku dalam hati. Tak lama
lamunanku dikagetkan oleh datangnya pelayan tadi membawakan pesanan yang kami
inginkan.
“Serasa waktu berhenti berputar ketika ku lihat suapan demi suapan,
entah kenapa aku bisa seperti orang linglung begini. Apakah aku telah jatuh
cinta padanya? apa aku menyukainya?” Seribu pertanyaan dalam hatiku.
“Hai!!”, dari tadi ngelamun aja. Kamu mikirin apa sih? Apa ada yg aneh
ma aku”, tanyanya dengan sedikit penasaran.
“oh, tidak kok lin…aku hanya memikirkan sedikit pekerjaanku di sekolah”,
jawabku berbohong.
“ow iya lin, aku boleh bertanya sesuatu?”, tanyaku padanya.
“”em boleh, knp?”, balasnya.
Aku mengambil setangkai mawar yang ku beli dari toko td siang, sambil
menggenggam tangannya aku memberikan mawar itu dan mengucapkan sesuatu padanya.
“sebenarnya aku tak tau kenapa perasaanku
belakangan ini serasa gelisah, kadang tak bisa tidur setelah aku beb rkenalan
dengan kamu lin. Aku juga merasa dunia ini sepertinya berhenti ketika aku
melihatmu, mendengar ucapanmu dan semua yang kamu lakukan. Aku tidak ingin berbohong
padamu, BAHWA AKU JATUH CINTA PADAMU”, ucapku tegas.
Lina hanya diam tertegun mendengar semua yang aku katakan barusan, mungkin
ia juga terkejut mendengar semua ungkapan dariku yang tiba-tiba itu.
“kenapa kamu mencintaiku?”, tanyanya.
Aku terdiam dan bingung harus berkata apa…….
“aku tak tau, aku hanya tidak ingin menyimpan perasaaan itu saja
sendiri. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat mengagumi kamu”, jawabku
seadanya.
“kamu bisa kasih aku waktu buat ini?, jawab lina.
Aku sedikit takut, takut apakah haarapanku unutuk mendapatkannya akan
sirna.
“baiklah jika itu mau kamu na”, balasku.
Kemudian aku mengantarkannya plg k rumah. Di jalan perasaanku serasa
berat, gelisah dan takut pernyataan cintaku bakal ditolak olehnya. Tapi aku
tetap optimis dan berdoa, smoga tuhan memcerahkan hatinya tuk menerimaku.
Tiga hari berlalu setelah kejadian malam itu, aku merasa tanda Tanya…sudah
3 hari ini ia tidak member kabar kepadaku. Aku takut ia marah akan semua kata-kataku
kemaren. hari ke lima ia juga tidak member kabar dan jawaban apa-apa padaku. aKu
hampir putus asa dan menyerah saja. Tiba-tiba ada telpon masuk dari sebuah
nomor yang tidak terdaftar di kontak hp ku. Aku angkat dan terkejut, setelah
mendengar seorang wanita yang vternya teman marlina..ia memberitahuku bahwa
marlina sedang menjalani operasi di salah satu rumah sakit. Bergegas aku menuju
ke rumah sakit. Sesampainya di sana, aku
mencari satu persatu ruang inap yang berlabel “DAHLIA”. Tak lama kujumpai
ruangan tersebut dan apa yang kulihat? Seoarang bidadari yang kucintai
terbaring lemah dengan digelangi selang infuse dan selimut rumah sakit.
Perasaanku bercampur menjadi tak menentu akan kondisi yang dihadapinya. Air
mataku hanya mampu ku tahan dalam hati, berusaha agar ia tak menetes saat itu. Ku
lihat ia ditemani oleh kedua orangtuanya dan 1 orang sahabat baiknya atika. Mulai
hari itu aku selalu menginap di rumah sakit itu, menunggu samapai ia tersadar
dari mimpinya. 3 hari kemudian ku terbangun oleh sentuhan tangan yang
sepertinya sangat ku kenal, ya rupanya lina telah sadar dari sakitnya, tanpa
sadar aku memeluknya dengan erat, seperti seseorang yang sudah lama tidak
bertemu. Ku teteskan air mata bahagiaku di pundaknya, seraya berkata;
“kamu tahu tidak lin, kamu itu membuat aku serasa mati, serasa aku tidak
ingin lagi hidup di dunia ini. Aku sama sakali tak ingin kamu itu kenapa-kenapa”,
kataku sambil menetesakan air mata kebahagianku.
Kemudian ia berkata dengan suaranya yang masih lemah,
“maafin lin ya daf, lin juga gak mau kok buat kamu khawatir seperti ini.
Mungkin ini cara tuhan menunjukkan sesuatu kepada kita, dan aku ingin kamu tahu
sesuatu….
“AKU JUGA MENCINTAIMU daf”….bisiknya padaku.
Seandainya perasaanku bisa dilukis, maka akan tergampar burung-burung bertebangan
di atas taman bunga yang indah, yang manari ke sana kemari dengan riangnya. Ku lepas
pelukanku padanya, sambil mengusap air mataku aku bertanya padanya, memastikan
apa yang barusan ku dengar darinya.
Akhirnya setelah kejadian itu, kami menjalin hubungan dan tak sadar
sudah 3 tahun kami pacaran, dan insyallah kami akan melanjutkan ke pelaminan….amin.