BAHAN POKOK NAIK, SEMANGAT KONSUMEN TIDAK TURUN
Harga bahan-bahan pokok seperti beras, gula, cabai, bawang, yang terus meningkat akhir-akhir ini, tidak menyurutkan minat pembeli untuk tetap berbelanja. Bayangkan saja sampai saat ini harga cabai merah mencapai Rp 28.000- Rp 30.000 /kg-nya, cabai rawit Rp 26.000 /kg, bawang merah Rp 8.000- Rp 12.000 /kg, bawang putih Rp 26.000- Rp 28.000 /kg, kentang Rp 8.000 /kg, gula dan beras Rp 10.000 /kg-nya. (Survey pasar lama dan pasar bt 9 Tanjungpinang 31/03/2011).
“Ya bagaimana lagi dek, namanya juga kebutuhan. Mau naik setinggi manapun tetap harus dibeli”, tutur Ima yang sedang asik memilih bawang di pasar bt 9. Jika dilihat dari perbandingan harga antara pasar lama dengan pasar Bt 9, perbandingannya pun hanya setakat Rp 1.000 – Rp 2.000 saja. Apabila dikaitkan dengan penghasilan masyarakat kelas menengah dan ke bawah, tentu saja kenaikan harga bahan-bahan pokok ini sangat menjadi beban bagi mereka.
Andai saja pendapatan masyarakat Tanjungpinang Rp 20.000 /hari? tentu saja tidak akan cukup untuk membeli bahan pokok dengan harga yang sebegitu tingginya. Belum lagi kebutuhan lain seperti buah-buahan dsb yang juga harus dipenuhi. Dampak dari kenaikan harga bahan pokok ini, akan berpengaruh juga dalam pemenuhan gizi keluarga. Khususnya para keluarga di Tanjungpinang. Untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sudah sulit, apalagi untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Harapan masyarakat, sebaiknya pemerintah dapat mencari solusi dan jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini. Kerena ciri Negara makmur ditentukan dari kemakmuran dan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar