BAB I
PENDAHULUAN
I.A. LATAR BELAKANG
Wacana merupakan sesuatu yang kompleks dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berbahasa manusia. Hal ini karena wacana melengkapi setiap kegiatan berbahasa manusia. Menurut bentuknya wacana terbagi dua ; yakni wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan merupakan kegitan berbahasa yang dilakukan dengan tindakan tutur ( speech act), atau dengan cara pengucapan, dan berbicara. Sedangkan wacana lisan merupakan wacana yang disampaikan dengan kegitan bahasa tulis, yakni dengan menuliskan lambing-lambang huruf yang masing- masing huruf itu akan bersatu menjai beberapa paragraph dan mempunyai makna serta hubungan yang relevan sehingga dapat dimengerti maksudnya.
Dalam makalah ini saya mengambil tema tentang Kegiatan berbahasa/ wacana dialog yang dilakukan dalam percakapan di Radio. Dan dalam penelitian tersebut saya menjumpai banyak sekali unsure –unsur yang membentuk terjadinya suatu wacana hal-hal yang dapat ditinjau dalam wacana dialog. Untuk lebih dalamnya, saya telah memaparkan pada pembahasan bab selanjutnya.
I.B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah di atas dapat saya rumuskan beberapa masalah, di antaranya:
- Apa yang dimaksud dengan wacana?
- Apa itu wacana dialog?
- Apa saja unsure yang dapat dilihat dalam menganalisis wacana dialog?
I.C. TUJUAN
Yang pertama sebagai Tugas Smester Individu mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia. Yang Kedua sebagai informasi tentang apa itu wacana, unsure yang terdapat dalam wacana diaog, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian Wacana
Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis dan dapat bersifat transaksional atau interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa, sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana terlihat sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.
Wacana Monolog, Dialog, dan Polilog
Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam komunikasi, ada tiga jenis wacana, yaitu :
1. Bila dalam suatu komunikasi hanya ada satu pembicara dan tidak ada balikan langsung dari peserta yang lain, maka wacana yang dihasilkan disebut monolog. Dengan demikian, pembicara tidak berganti peran sebagai pendengar.
2. Bila peserta dalam komunikasi itu dua orang dan terjadi pergantian peran (dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), maka wacana yang dibentuknya disebut dialog.
3. Jika peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran, maka wacana yang dihasilkan disebut polilog.
II.B. PENYAJIAN DATA
Wacana Dialog Siaran Radio.
Talk 1: Opening (musik pembuka)
Talk 2: Dari bumi hijau pandaan, 107,55 FM, membuka pagi dalam acara soundwaves
pagi ini……
Talk 3: Selamat pagi mbak Dini. Bagaimana?
Sudah siap mengiri acara Soundwaves pagi ini
Talk 4: Sudah Mas Anton. Lagu apa yang akan kita pilih untuk membuka acara
soundwaves pagi ini?
Talk 5: bagaimana kalau lagunya Toto-Africa…
OK…Star FM music matters…
Pendengar mari kita dengarkan Africa dari album TOTO IV……………….
Talk 6: Hemn…bukan main…
Mas Anton bisa ceritakan sedikit tentang lagu Africa ini?
Talk 7: Lagu ini diambil dari album Toto IV tahun 1982. Lagu Africa ini termasuk satu
Di antara dua hit internasional yang dihasilkan album ini……..(sebagian dari penjelasan tidak saya tuliskan, kerena terlalu panjang).
Talk 9: OK. Apa ada tips buat pendengar kita pagi ini mbak Dini?
Talk 10: Oh…ya tentu ada mas Anton. Tips kita pagi ini adalah bahaya mengemudi usai
bekerja lembur
talk 11: “……….”(penjelasan tidak saya tuliskan).
Ada baiknya anda batasi waktu lembur anda sehingga stamina tubuh dapat pulih kembali….
Talk 11: Tampaknya pendengar kita sudah tak sabar untuk mendengarkan persembahan
lagu berikutnya
Talk 12: Star FM where music matters, pendengar lagu berikut ini berjudul U turn_ Joe
Simple”……”(sebagian teks tidak dituliskan, karena terlalu panjang).
Talk12- talk 15 tidak saya tuliskan karena tidak berkenaan dengan teori….
Talk 16: Closing
Pendengar dari bumi hijau pandaan 107,55 Star FM undur diri. Saya Anton, Saya Dini mengucapkan selamat menapaki pagi ceria ini dengan rasa perrcaya diri dan optimisme. Sampai jumpa pada jam dan acara yang sama…
Bye- bye………
II.C. Pembahasan Data
1. Pembukaan dan Penutupan Percakapan
a. Pembukaan
Pembukaan merupakan tuturan yang dilakukan pada awal percakapan.
Contoh pembukaan :
Talk 1: Opening (musik pembuka)
Talk 2: Dari bumi hijau pandaan, 107,55 FM, membuka pagi dalam acara soundwaves pagi ini
Talk 3: Selamat pagi mbak Dini. Bagaimana?
Sudah siap mengiri acara Soundwaves pagi ini
b. Penutup
Penutup merupakan tuturan yang disampaikan atau dilakukan pada akhir percakapan. Biasanya berisi salam penutup.
Contoh penutup :
Talk 16: Closing
Pendengar dari bumi hijau pandaan 107,55 Star FM undur diri. Saya Anton, Saya Dini mengucapkan selamat menapaki pagi ceria ini dengan rasa perrcaya diri dan optimisme. Sampai jumpa pada jam dan acara yang sama…
Bye- bye………
2. Kerja Sama Partisipasi
Kerja sama partisipasi merupakan keterlibatan partisipasi dalam membentuk suatu percakapan lengkap dengan unsure- unsure yang dibutuhkannya baik dalam bentuk bahasa tuturan maupun unsure pendukung bahasa.
Kerja sama partisipasi berfungsi membentuk peristiwa tutur atau speech event yang dibentuk oleh unsure kerja sama.
a. Maxim Kuantitas
Adalah Kerja sama berbentuk jawaban yang belum pasti.
Contoh Percakapan :
Talk 4: Sudah Mas Anton. Lagu apa yang akan kita pilih untuk membuka acara
soundwaves pagi ini?
Talk 5: bagaimana kalau lagunya Toto-Africa…
b Maxim kualitas
Adalah kerja sama dalam bentuk jawaban yang sesuai.
Contoh percakapan :
Talk 9: OK. Apa ada tips buat pendengar kita pagi ini mbak Dini?
Talk 10: Oh…ya tentu ada mas Anton. Tips kita pagi ini adalah bahaya mengemudi usai
bekerja lembur
3. Tindak Tutur (Speecch act)
Adalah sesuatu yang kita lakukan dalam rangka berbicara atau suatu unit bahasa yang berfungsi di dalam sebuah percakapan.
a. Tindak Reprresentatif
Adalah tindak dari penutur yang berfungsi menetapkan atau menjelaskan sesuatu itu seperti apa adanya.
Contoh percakapan :
Talk 11: Tampaknya pendengar kita sudah tak sabar untuk mendengarkan persembahan
lagu berikutnya
b. Tindak Tutur Lokusi
Adalah tindak tutur yang dilakukan pembicara berhubungan dengan mengatakan sesuatu seperti memutuskan, mendoakan, merestui, menuntut.
Contoh percakapan :
talk 11: “……….”(penjelasan tidak saya tuliskan).
Ada baiknya anda batasi waktu lembur anda sehingga stamina tubuh dapat pulih kembali….
c. Tindak Tutur Ilokusi
Adalah tindak tutur yang dilakukan pembicara berkaitan dengan perbuatan dalam hubungan dengan mengatakan sesuatu.
Contoh Percakapan :
Talk 5: bagaimana kalau lagunya Toto-Africa…
OK…Star FM music matters…
Pendengar mari kita dengarkan Africa dari album TOTO IV……………….
(pada percakapan diatas penyiar mengatakan memilih sebuah lagu, dan melakukan kegitan memutar agu yang dipilihnya tadi).
d. Tindak tutur Paralokusi
Adalah tindak tutur yang menyebabkan lawan bicara bertindak suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu.
Contoh Percakapan :
Talk 5: “……..”
OK…Star FM music matters…
Pendengar mari kita dengarkan Africa dari album TOTO IV……………….
(pada percakapan diatas penyiar/pembicara mengucapkan sesuatu berupa mengajak pendengar untuk mendengarkan sebuah lagu, yang diikuti dengan kegiatan mendengarkan sebuah lagu oleh pembicara. Jadi dalam hal ini, penyiar/pembicara mengajak dan melakukan kegiatan mendengar).
4. Penggalan Pasangan Percakapan
Adalah suatu rangkaian tuturan yang berhasil antara pihak pertama dan pihak kedua dalam suatu percakapan. Tindak tutur pihak I menjadi stimulan bagi tinadak tutur pihak II, yang relevan dengan maksud pihak I.
a. Penggalan Salam Tegur
Contoh Percakapan :
Talk 3: Selamat pagi mbak Dini. Bagaimana?
Sudah siap mengiri acara Soundwaves pagi ini
Talk 4: Sudah Mas Anton.
b. Penggalan peringatan dan perhatian
Contoh percakapan :
Talk 9: OK. Apa ada tips buat pendengar kita pagi ini mbak Dini?
Talk 10: Oh…ya tentu ada mas Anton.
(penggalan di atas berupa penggalan peringatan).
Talk 3: Selamat pagi mbak Dini. Bagaimana?
Sudah siap mengiri acara Soundwaves pagi ini
Talk 4: Sudah Mas Anton.(Penggalan percakapan yang berisikan perhatian)
c. Penggalan Permintaan Penjelasan
contoh percakapan :
Talk 6: “…..”
Mas Anton bisa ceritakan sedikit tentang lagu Africa ini?
Talk 7: Lagu ini diambil dari album Toto IV tahun 1982. Lagu Africa ini termasuk satu
Di antara dua hit internasional yang dihasilkan album ini……..
5. Alih kode
Alih kode terbagi atas dua macam :
1. Sementara
2. Permanen
Alih kode sementara yaitu beralih kode ke bahasa lain hanya sementara.
Contoh percakapan :
Talk 5: “…..”
OK…Star FM music matters…
Pendengar mari kita dengarkan Africa dari album TOTO IV……………….
(Pada percakapan di atas pendengar menggunakan bahasa Inggris sebentar dan kemudian kembali lagi menggunakan bahasa Indonesia).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks social. wacana terlihat sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.
Dengan mengetahui apa itu wacana serta apa saja unsure-unsur yang terkandung dalam wacana, maka akan mendorong kita untuk lebih melakukan kegiatan berbahasa / wacana dengan sebagaimana mestinya. Karena wacana yang baik merupakan suatu cerminan bagi Pembicara/ penutur dan Pendengar/Partisipan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Bahasa Indonesia dan Sastra, Membaca
Nyaring. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional
Malik, Abdul. ….”Analisis Wacana Dialog”.
“Disourse Analysis (code Switching), class room disscusion paper subject. Disourse
Analysis, Seameo Regional Language Centre, Singapore, 1983”
Sofa, Pakde. 2008. “Kajian Wacana Indonesia”. Jakarta: Cari Ilmu Borneo.com
by idaffiranu
thx gan.... ngebantu ngerjain tugas... hahahhaaaa...
BalasHapushehhehe yoi masama
BalasHapus